
iNews Viva Football – Sepak bola Italia kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena prestasi di lapangan hijau, melainkan akibat kasus dugaan keterlibatan sejumlah pemain top Serie A dalam aktivitas perjudian online ilegal. Skandal ini menjadi babak baru dalam serangkaian kontroversi yang mencemari citra kompetisi elit Italia tersebut.
Menurut laporan dari berbagai media ternama di Italia seperti Corriere della Sera dan ANSA, ada 12 pemain Serie A, di tambah satu pemain Liga Inggris Leeds United. Kini berada dalam penyelidikan karena dugaan menggunakan platform perjudian ilegal. Meski kini belum di temukan bukti langsung bahwa mereka berjudi pada pertandingan sepak bola. Keterlibatan mereka dalam situs taruhan ilegal tetap menjadi pelanggaran serius.
Pemain Top Sepak bola Italia yang Terseret Penyelidikan
Nama-nama yang terseret dalam pusaran penyelidikan ini bukanlah pemain sembarangan. Beberapa di antaranya merupakan andalan klub besar seperti Alessandro Florenzi dari AC Milan dan Mattia Perin dari Juventus. Bahkan mantan pemain Juventus yang kini merumput di luar Italia, Leandro Paredes dan Angel Di Maria, juga termasuk. Dari Premier League, nama Junior Firpo dari Leeds United ikut tercatat sebagai salah satu pemain yang tengah di selidiki.
Skandal ini menyusul kasus serupa yang menimpa Nicolo Fagioli dan Sandro Tonali. Keduanya sebelumnya telah di jatuhi sanksi oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) setelah terbukti melakukan taruhan, termasuk pada pertandingan sepak bola yang mereka ikuti. Namun, berbeda dengan kasus Fagioli dan Tonali, penyelidikan kali ini belum mengarah pada pelanggaran yang secara langsung memengaruhi integritas pertandingan.
Dugaan Aktivitas Judi dan Bukti yang Ditemukan
Para pemain yang diperiksa di duga aktif menggunakan platform judi ilegal antara Desember 2021 hingga Oktober 2023. Aktivitas mereka dipantau melalui pemeriksaan perangkat digital yang sebelumnya disita dari Fagioli dan Tonali, yang kemudian membuka jalan bagi penyelidikan terhadap pemain lain.
Jika terbukti bersalah, konsekuensi hukum yang di hadapi para pemain secara pidana mungkin tidak begitu berat. Mereka hanya di kenai denda maksimal sebesar 250 euro, jumlah yang terbilang kecil jika di bandingkan dengan pendapatan pesepakbola profesional. Namun, hukuman yang lebih signifikan bisa datang dari otoritas sepak bola, terutama jika terbukti ada pelanggaran kode etik atau indikasi bahwa mereka terlibat dalam pengaturan skor atau taruhan pada pertandingan mereka sendiri.
Salah satu kasus yang sempat ramai, yaitu Nicolo Zaniolo, menunjukkan bahwa tidak semua keterlibatan pemain dalam platform judi berujung pada sanksi. Zaniolo sempat di selidiki namun akhirnya bebas dari hukuman karena tidak terbukti bertaruh pada laga sepak bola. Kasus ini memperlihatkan bahwa aktivitas judi para pemain umumnya terbatas pada permainan lainnya di luar sepak bola.
Harapan Terhadap FIGC dan Penegak Hukum Sepak bola Italia
Meski demikian, keberadaan pemain-pemain ternama dalam daftar penyelidikan ini tetap menjadi perhatian besar bagi penggemar dan otoritas sepak bola. Integritas kompetisi adalah hal yang sangat di jaga, dan keterlibatan dalam aktivitas ilegal, apa pun bentuknya, dapat mencoreng reputasi pemain.
Penyelidikan masih berjalan dan belum ada keputusan final mengenai status para pemain tersebut. Namun, skandal ini telah mengguncang dunia sepak bola Italia, menimbulkan kekhawatiran tentang praktik perjudian yang menyusup dalam kehidupan pemain profesional. FIGC dan otoritas hukum Italia di harapkan bertindak tegas untuk menjaga kredibilitas sepak bola nasional yang tengah berjuang bangkit dari berbagai krisis.
Sumber : Bolanet