
iNews Viva Football – Crystal Palace juara piala FA, mereka memberi kejutan besar kepada publik Wembley dengan menaklukkan Manchester City 1-0 pada laga final Piala FA pada Sabtu (18/5/2025) malam WIB. Gol tunggal Eberechi Eze di babak pertama cukup untuk memastikan The Eagles meraih gelar Piala FA pertama mereka sepanjang sejarah klub.
Manchester City tampil sebagai unggulan kuat dalam laga ini. Dengan skuad bertabur bintang, banyak yang memperkirakan kemenangan mudah bagi tim asuhan Pep Guardiola. Namun, kenyataan berkata lain, Crystal Palace menunjukkan pertahanan kokoh, kedisiplinan taktik, dan efektivitas luar biasa dalam memanfaatkan momen.
Baca Juga : Chelsea Tundukkan Manchester United 1-0, Peluang Lolos ke Liga Champions Kian Terbuka
Dominasi City Tak Berbuah Hasil
Sejak awal pertandingan, Manchester City langsung tampil menekan. Di menit keenam, Erling Haaland nyaris membuka skor lewat sepakan voli keras yang mengarah langsung ke gawang Palace—sebuah peringatan dini dari mesin gol City. Namun, Dean Henderson tampil gemilang dengan refleks cepatnya untuk menepis bola.
City terus menggempur. Pada menit ke-12, Josko Gvardiol nyaris membuka keunggulan lewat sundulan hasil eksekusi bola mati Savinho, tapi Henderson lagi-lagi menjadi tembok kokoh di bawah mistar Palace.
Meski tampak menguasai jalannya laga, justru Crystal Palace yang lebih dulu mencetak gol. Pada menit ke-16, serangan balik cepat yang dibangun Daniel Muñoz di sisi kanan berhasil menembus pertahanan lawan. Umpan cutback-nya disambut Eberechi Eze yang melepaskan tembakan mendatar ke tiang jauh dan gagal dijangkau Stefan Ortega. Skor 1-0 untuk Palace.
Tertinggal satu gol tak membuat City kehilangan kendali, tetapi sejumlah peluang yang mereka ciptakan gagal berbuah hasil. Bahkan, ketika mendapatkan penalti menjelang akhir babak pertama, Omar Marmoush gagal menunaikan tugasnya karena tembakannya melambung di atas mistar.
Crystal Palace Juara Piala FA Usai Tahan Gempuran Man City
Di babak kedua, Manchester City semakin intens menekan. Hanya tiga menit setelah jeda, Jeremy Doku hampir menyamakan skor lewat sepakan dari sisi kiri, namun bola masih melenceng tipis. Tekanan terus datang bertubi-tubi dari kombinasi Doku, Savinho, dan Bernardo Silva, tetapi disiplin barisan belakang Palace membuat mereka frustrasi.
Palace sempat mencetak gol kedua melalui Daniel Muñoz yang menyambar bola muntah di depan gawang. Namun, VAR membatalkan gol tersebut karena sang pemain sudah berada dalam posisi offside saat rekan setimnya melepaskan tembakan awal.
Pep Guardiola merespons dengan melakukan sejumlah pergantian pemain. Untuk meningkatkan kreativitas dan tempo serangan, ia memasukkan Phil Foden, Ilkay Gundogan, serta talenta muda asal Argentina, Claudio Echeverri. Sayangnya, rapatnya pertahanan Palace dan performa gemilang Dean Henderson membuat semua usaha City tak membuahkan gol.
City mencatatkan 23 tembakan sepanjang pertandingan, termasuk 15 di babak kedua, tetapi hanya tiga yang tepat sasaran. Penguasaan bola mereka mencapai 76%, namun dominasi itu tak cukup mengubah skor di papan hasil.
Momen Bersejarah Crystal Palace jadi Juara Piala FA
Kemenangan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Crystal Palace. Trofi Piala FA ini merupakan gelar utama pertama mereka sejak berdiri. Dalam perjalanannya menuju final, Palace menyingkirkan beberapa tim kuat termasuk Liverpool dan Aston Villa, yang makin menegaskan keberhasilan mereka bukan sekadar keberuntungan semata.
Strategi cerdas dan keberanian yang ditunjukkan Oliver Glasner layak mendapatkan apresiasi tinggi. Di tengah tekanan besar dan ekspektasi rendah, mereka bermain dengan tenang, disiplin, dan efisien dalam setiap lini.
Sementara itu, kekalahan ini membuat Manchester City menutup musim 2024/2025 dengan kekecewaan. Setelah gagal di Liga Champions dan kalah di final Piala FA, mereka juga tidak meraih gelar apapun di musim ini. Namun, bagi tim dengan ambisi besar seperti City, hasil ini jelas di bawah ekspektasi.
Crystal Palace kini menatap musim depan dengan semangat baru. Gelar Piala FA ini tak hanya menjadi kehormatan, tetapi juga memastikan tiket mereka ke kompetisi Eropa musim depan — sebuah pencapaian luar biasa bagi klub London Selatan tersebut.
Sumber : Bolanet