iNews Viva Football – Brighton berhasil permalukan Liverpool dengan skor 3-2 di Amex stadium pada laga pekan ke-37 Premier League 2024/2025, Selasa (20/5/2025) dini hari WIB. Meskipun sudah memastikan gelar juara liga beberapa pekan sebelumnya, kekalahan ini tetap mencoreng langkah akhir The Reds dalam menutup musim.

Sementara itu, kemenangan dramatis ini menjadi suntikan moral dan posisi penting bagi Brighton. Tiga poin yang mereka amankan membuat tim asuhan Roberto De Zerbi naik ke posisi kedelapan klasemen sementara, menjaga peluang mereka untuk menembus zona kompetisi Eropa musim depan.

Baca Juga : Gol Tunggal Declan Rice Bawa Arsenal Menang Atas Newcastle

Babak Pertama: Gol Cepat, Jawaban Cepat

Laga dimulai dalam tempo tinggi dengan Liverpool langsung menekan. Hanya butuh sembilan menit bagi pasukan Arne Slot untuk membuka skor. Harvey Elliott memanfaatkan celah di lini belakang Brighton dan menyambut umpan terobosan dari Conor Bradley dengan sepakan terarah ke sudut gawang. Kiper Bart Verbruggen tak mampu menjangkaunya, dan The Reds unggul cepat 0-1.

Namun keunggulan itu tidak bertahan lama. Brighton menunjukkan reaksi yang solid. Setelah beberapa kali gagal menembus blok pertahanan lawan, Yasin Ayari akhirnya berhasil menyamakan skor di menit ke-32. Gelandang muda itu menyambar bola hasil crossing mendatar dari Brajan Gruda yang gagal diantisipasi bek Liverpool.

Skor imbang tak membuat tempo melambat. Liverpool kembali memimpin tepat sebelum turun minum. Dominik Szoboszlai menunjukkan kelasnya lewat tembakan keras dari sisi kanan setelah menusuk dari tengah. Bola meluncur deras ke pojok atas gawang Brighton tanpa bisa dihentikan. Babak pertama ditutup dengan skor 2-1 untuk keunggulan tim tamu.

Babak Kedua: Mitoma Bersinar, VAR Bantu Brighton

Memasuki babak kedua, Brighton tampil lebih hidup. Pelatih Roberto De Zerbi melakukan pergantian strategis dengan memasukkan Kaoru Mitoma untuk menambah intensitas serangan dari sisi sayap. Langkah tersebut terbukti tepat. Mitoma yang baru beberapa menit berada di lapangan, langsung menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Liverpool.

Menit ke-69, dalam sebuah situasi kemelut di kotak penalti, Mitoma dengan sigap memanfaatkan bola liar yang sempat membentur Ibrahima Konaté dan menyarangkannya ke gawang Caoimhín Kelleher. Skor kembali imbang 2-2.

Atmosfer di Amex pun memanas. Liverpool mencoba merespons dengan mengganti beberapa pemain inti, termasuk memasukkan Darwin Núñez dan Alexis Mac Allister untuk menambah daya dobrak. Sayangnya, solidnya barisan belakang Brighton mematahkan semua upaya tersebut.

Petaka datang bagi Liverpool di menit ke-85. Jack Hinshelwood, yang masuk sebagai pemain pengganti, menemukan ruang kosong di luar kotak penalti. Bola muntah hasil sapuan tak sempurna dari Trent Alexander-Arnold langsung di sambar dengan sepakan keras. Bola sempat memantul sebelum bersarang ke pojok gawang.

Sempat ada tinjauan VAR karena posisi pemain Brighton yang berada dekat dengan Kelleher saat gol tercipta. Namun wasit akhirnya mengesahkan gol tersebut karena tidak ada pelanggaran atau offside dalam prosesnya. Brighton pun membalikkan keadaan menjadi 3-2.

Gagal Bangkit, Liverpool di Permalukan Brighton

Dalam sisa waktu, Liverpool mati-matian mengejar ketertinggalan. Peluang emas datang di menit ke-89 saat Curtis Jones mendapatkan ruang tembak dari luar kotak penalti. Namun Verbruggen melakukan penyelamatan luar biasa dengan satu tangan, menjaga keunggulan timnya.

Sementara itu, Brighton tak hanya bertahan, tetapi juga beberapa kali mengancam lewat serangan balik cepat. Jeremy Sarmiento dan Joao Pedro memberikan tekanan di sisi kanan, membuat lini belakang Liverpool harus ekstra waspada.

Tambahan waktu enam menit tak cukup untuk menyelamatkan Liverpool. Hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap 3-2 untuk kemenangan Brighton. Ini menjadi kekalahan ketiga Liverpool di liga musim ini, dan yang paling mengejutkan mengingat status mereka sudah menjadi juara.

Dengan satu laga tersisa, Liverpool kini fokus pada laga penutup di Anfield sebagai upaya mempersembahkan pesta juara yang lebih manis. Sementara Brighton mendapatkan dorongan besar dalam ambisi mereka merebut tiket ke UEFA Conference League atau bahkan Europa League, tergantung hasil laga tim-tim pesaing lainnya di pekan terakhir.

Sumber : Bolanet