Analisis Kekalahan Liverpool di Final Carabao Cup 2025

Analisis Kekalahan Liverpool di Final Carabao Cup 2025, Rapuh di Semua Lini

iNews Viva Football – Musim 2024/2025 menjadi musim penuh tantangan bagi Liverpool. Setelah lebih dulu tersingkir dari Piala FA dan Liga Champions, kini harapan mereka untuk meraih trofi di ajang domestik kembali pupus setelah gagal mempertahankan gelar Carabao Cup. Dalam laga final yang berlangsung di Wembley pada Minggu, 16 Maret 2025, Liverpool dipaksa mengakui keunggulan Newcastle United dengan skor 1-2.

Hasil ini semakin menegaskan bahwa Liverpool sedang berada dalam masa sulit. Bukan hanya kalah, performa tim asuhan Arne Slot juga menuai kritik tajam karena dinilai jauh dari standar yang biasa mereka tunjukkan. Kekalahan ini tak bisa dilepaskan dari performa yang mengecewakan di semua lini — mulai dari pertahanan, lini tengah, hingga lini serang.

Baca Juga : Erling Haaland Ukir Sejarah Jadi Pemain Tercepat Raih 100 Gol Premier League

Lini Belakang yang Tidak Solid

Salah satu penyebab utama kekalahan Liverpool adalah lemahnya lini belakang. Caoimhin Kelleher, yang di percaya sebagai penjaga gawang menggantikan Alisson Becker, tampil cukup baik dengan beberapa penyelamatan, tetapi dua gol Newcastle tidak bisa di hindarkan.

Masalah utama datang dari barisan bek. Jarell Quansah yang di pasang sebagai bek kanan terlihat kesulitan mengikuti ritme permainan. Ia kerap kalah dalam duel satu lawan satu dan tak memberi kontribusi berarti dalam menyerang.

Ibrahima Konaté juga gagal menunjukkan ketangguhan yang biasa ia tampilkan. Sering kalah dalam duel udara dan terlihat lambat membaca permainan, Konaté bahkan harus di tarik keluar sebelum laga berakhir.

Sementara itu, Virgil van Dijk yang jadi pemimpin di lini belakang tampak kehilangan pengaruhnya. Ia gagal mengawal Alexander Isak yang mencetak gol kedua bagi Newcastle, membuat kehadirannya kali ini tidak memberikan stabilitas seperti biasanya.

Andrew Robertson tampil lebih aktif dalam menyerang, tetapi sering kecolongan saat menghadapi bola mati atau duel fisik. Lemahnya koordinasi di lini belakang membuat tekanan Newcastle mudah menembus pertahanan Liverpool.

Analisis Kekalahan Liverpool di Lini Tengah

Liverpool juga gagal menguasai permainan di lini tengah. Ryan Gravenberch tampil di bawah ekspektasi dan kurang memberi kontribusi nyata. Alexis Mac Allister, yang di harapkan bisa menjadi pengatur tempo, justru sering kehilangan bola di momen penting dan gagal membaca pergerakan lawan menjelang gol pembuka.

Dominik Szoboszlai memperlihatkan usaha dan kerja keras, tetapi keputusan-keputusannya di sepertiga akhir lapangan kurang efektif. Umpan-umpan yang ia lepaskan jarang sampai ke sasaran dan tidak mampu membuka ruang bagi penyerang Liverpool.

Lini Serang Tumpul

Barisan depan Liverpool juga tak kalah mengecewakan. Mohamed Salah nyaris tak terlihat sepanjang pertandingan. Pemain yang biasanya menjadi ancaman utama justru kesulitan menembus pertahanan Newcastle.

Diogo Jota jarang mendapatkan peluang, dan ketika peluang emas datang di menit akhir, ia gagal mengeksekusinya dengan baik. Luis Díaz menjadi satu-satunya penyerang yang aktif berlari dan mencoba membongkar pertahanan lawan, tetapi penyelesaian akhirnya belum cukup tajam.

Darwin Núñez, yang masuk menggantikan Jota, juga tidak banyak membantu. Sentuhannya kurang presisi dan sering kehilangan bola di area berbahaya. Cody Gakpo, yang baru pulih dari cedera, belum sepenuhnya fit dan gagal memberikan dampak berarti.

Kilau Terlambat dari Pemain Pengganti

Federico Chiesa menjadi satu-satunya pemain yang benar-benar memberi harapan. Masuk di menit ke-73, ia mencetak gol di masa injury time yang sempat membuka peluang Liverpool menyamakan kedudukan. Sayangnya, waktu terlalu singkat untuk membalikkan keadaan.

Harvey Elliott juga tampil cukup menjanjikan. Gerakannya di lini tengah menciptakan ruang bagi Chiesa, dan kontribusinya menjadi salah satu momen positif langka dalam pertandingan ini.

Fokus ke Premier League

Kekalahan dari Newcastle di final Carabao Cup menambah panjang daftar kegagalan Liverpool musim ini. Dengan tersingkir dari tiga kompetisi besar, kini satu-satunya harapan tersisa adalah Premier League.

Arne Slot harus segera membenahi timnya jika ingin menjaga peluang meraih gelar liga. Dengan sisa musim yang masih menantang, Liverpool tak boleh lengah sedikit pun. Satu kesalahan lagi bisa membuat musim yang penuh harapan ini berakhir tanpa satupun trofi.

Sumber : Bolanet

mkt vivafootball

Related Posts

Erling Haaland Ukir Sejarah: Pemain Tercepat Raih 100 Kontribusi Gol di Premier League

iNews Viva Football – Erling Haaland berhasil ukir sejarah, striker Manchester City ini kembali menorehkan rekor spektakuler di Premier League. Bomber asal Norwegia itu menjadi pemain tercepat yang mencatatkan 100 kontribusi gol…

Ancelotti Geram dengan Jadwal Padat: Pemain Dikorbankan Demi Uang?

iNews Viva Football – Ancelotti Geram terhadap jadwal pertandingan yang di anggap tidak berpihak kepada pemain, Pelatih Real Madrid ini juga melontarkan kritik tajam. Ia menyoroti bagaimana hak siar televisi dan kepentingan…

You Missed

Analisis Kekalahan Liverpool di Final Carabao Cup 2025

Analisis Kekalahan Liverpool di Final Carabao Cup 2025

Erling Haaland Ukir Sejarah: Pemain Tercepat Raih 100 Kontribusi Gol di Premier League

Erling Haaland Ukir Sejarah: Pemain Tercepat Raih 100 Kontribusi Gol di Premier League

Ancelotti Geram dengan Jadwal Padat: Pemain Dikorbankan Demi Uang?

Ancelotti Geram dengan Jadwal Padat: Pemain Dikorbankan Demi Uang?

Liverpool Gugur di Liga Champions, Kini Fokus ke Final Carabao Cup

Liverpool Gugur di Liga Champions, Kini Fokus ke Final Carabao Cup

Inter Milan di Ambang Perempat Final Liga Champions

Inter Milan di Ambang Perempat Final Liga Champions

Villarreal Siap Bersaing untuk Dapatkan Ferran Torres dari Barcelona

Villarreal Siap Bersaing untuk Dapatkan Ferran Torres dari Barcelona